Gempa Padang, JK Tidak Butuh Lagi Bantuan Pihak Asing

Standar

Baca kutipan berikut :

Padang (ANTARA) – Wapres Joesuf Kalla mengatakan hingga kini belum ada bantuan pihak asing berupa dana tunai untuk membantu korban gempa di Sumbar, kecuali bantuan tenaga evakuasi dan tim medis.

“Belum ada bantuan yang diberikan negara asing dalam bentuk dana. Sejumlah negara yang berpartisipasi semuanya memberikan bantuan tenaga medis dan obat-obatan. Bantuan tersebut justru berlebih, kita tidak butuh lagi,” kata Wapres di kediaman Gubernur Sumbar, di Jalan Jenderal Sudirman, Padang, Sabtu…………..(Yahoo!News)

Jika benar JK berbicara demikian, ada baiknya tidak perlu didengar oleh Negara asing.  Sebab benarkah  kita tidak perlu bantuan tenaga medis dan obat-obatan, meskipun itu adalah bentuk simpati yang nyata dari mereka walau dari Negara asing sekalipun.  Benarkah juga tidak ada bantuan Negara asing dalam bentuk Tunai.  Sedemikian tidak pedulinyakah Negara lain terhadap Indonesia?

Mungkin maksud JK bahwa Indonesia sangat memerlukan bantuan dalam bentuk dana Tunai.  Namun perlu dibahas di sini, yang dimaksud tidak ada bantuan pihak asing berupa dana tunai, apakah hanya yang disumbangkan ke Menkue yang baru membuka rekening untuk itu.  Apakah mereka yang memberikan bantuan tenaga medis dan obat-obatan itu tidak menggunakan dana sama-sekali.

Bandingkan dengan kutipan berikut :

Jakarta, RMOL. Hingga Sabtu kemarin (3/10), distribusi bantuan logistik untuk korban gempa Sumatera Barat (Rabu, 30/9) yang sebagian besar berasal dari pihak asing berjalan lancar.

Tampak, bantuan dari pemerintah Thailand berupa ikan kaleng dan makanan lainnya. Selain itu, satu pesawat dari pemerintah Rusia baru mendarat sekitar pukul 14.00 WIB. Para relawan-relawan Rusia yang datang bersama bantuan itu, tampak santai di pelataran hanggar.

Sementara itu, sebagaimana dilansir JPNN (Sabtu, 3/10), tak kurang dari 51 unit lembaga dan organisasi internasional terdata berada di Sumatera Barat. Ratusan relawan asing itu berdatangan guna membantu proses evakuasi serta membawa sejumlah bantuan logistik untuk masyarakat korban gempa itu…….(Rakyat Merdeka Online)

Lihat  Relawan asing yang tersebar pada sejumlah lokasi bangunan yang runtuh guna mengevakuasi warga yang masih terhimpit dan tertimbun. Data lembaga internasional itu antara lain berasal dari :

  • Lembaga IOM,
  • Hope Indonesia,
  • JICA,
  • AusAID Australia,
  • UNFPA,
  • HK Logistic,
  • US Consul General Medan.
  • USAID,
  • European Commision,
  • Mahkota Medical Centre Hospital asal Malaysia,
  • IHH Humanitarian AID Turkey,
  • Church World Service (CWS)
  • UNOCHO, dll.

Haruskah mereka semua dilarang memberikan bantuan lagi?  Mungkin ke depan perlu disosialisasikan ke dunia Internasional, bahwa jika terjadi lagi bencana di Indonesia (Meskipun pimpii sangat berharap tidak terjadi lagi bencana serupa di Indonesia) maka pemerintah akan mengumumkan lebih dahulu ke pihak asing : ‘MAAF,  HANYA MENERIMA BANTUAN DALAM BENTUK TUNAI………….”.

Satu tanggapan »

Tinggalkan Balasan ke FI Batalkan balasan